Mengeksplor Potensi Diri Untuk Produktif di Masa Pandemi Covid-19

Corona Virus dengan nama lain Covid-19 merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Penularannya dapat melalui hewan ke manusia (zoonis) dan penularannya juga dapat melalui manusia ke manusia.

Di Indonesia jumlah kumulatif kasus Covid-19 telah mencapai 218.382 jiwa per minggu kedua bulan September, lalu terdapat 54.649 jiwa yang termasuk pada kasus aktif, 155.010 jiwa yang sembuh dari terkonfirmasi, dan 8.723 jiwa yang meninggal dari terkonfirmasi. Data tersebut diperoleh dan dianalisis dari kumpulan data yang telah dihimpun oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dapat diakses melalui https://covid19.go.id/

Universitas John Hopkins Baltimore, Amerika Serikat telah mengembangkan portal untuk memantau jumlah penyebaran virus Covid-19 yang aktual dan real time di seluruh dunia. Data dalam portal tersebut dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti World Health Organization (WHO), US Centers for Disease Control and Prevention, National Health Commision of The People’s Republic of China, dan Dingxoangyuan. Portal tersebut dapat diakses melalui website https://gisanddata.maps.arcgis.com/.

C:\Users\ketty kirana\Pictures\Screenshots\Screenshot (172).png

Sumber Gambar: https://gisanddata.maps.arcgis.com/

Mewabahnya virus Covid-19 hampir di seluruh belahan dunia khususnya di Indonesia membawa dampak yang begitu luar biasa. Dampak yang dirasakan datang dari berbagai sektor, seperti sektor ekonomi, sektor sosial, sektor pendidikan, dan masih banyak sektor-sektor yang terdampak akibat Covid-19. Dari sektor ekonomi banyak sekali masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena efek domino dari lemahnya sektor-sektor lain. Tak hanya sektor ekonomi yang berdampak, namun dampak bagi sektor sosial ialah kurangnya aktivitas sosial yang dilakukan oleh masyarakat karena telah diterapkannya social distancing. Sebagai mahasiswi, saya merasa banyak perubahan yang terjadi pada sektor pendidikan. Dari kuliah yang dilakukan secara tatap muka, namun kini dilakukan secara daring. 

Perubahan demi perubahan setiap waktunya dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Diterapkannya berbagai aturan oleh pemerintah yang perlu kita patuhi agar terciptanya keselamatan dan kesehatan tak hanya bagi diri sendiri namun juga bagi orang lain.

Tak hanya pemerintah yang menerapkan perubahan aturan-aturan, tanpa disadari kebiasaan selama dirumahkan juga mengalami perubahan. Dari yang produktif karena berbagai aktivitas banyak dilakukan di luar rumah dan dapat bertemu dengan banyak orang. Namun, selama pandemi Covid-19, kita diharuskan untuk menerapkan social distancing dan meminimalisir bertemu dengan banyak orang atau menhindari berkumpul dalam kerumunan.

Merasakan perubahan kebiasaan yang tidak beragam (itu-itu saja) membuat perasaan saya tak karuan dan sering kali memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan atau biasa disebut dengan overthinking. Dilansir dari Pijar Psikologi bahwa overthinking diakibatkan karena menumpuknya pikiran-pikiran dari dalam diri seseorang yang tidak memiliki solusi. Pikiran yang berawal sederhana namun dapat berubah menjadi pikiran yang menimbulkan masalah besar. Tak menyalahkan diri sendiri, mungkin overthinking yang saya rasakan diakibatkan dari berkurangnya kegiatan yang saya lakukan selama pandemi.

Terlalu lama menjadi overthinker ternyata tidak baik bagi kesehatan dan tidak merubah saya menjadi lebih produktif. Akhirnya saya memutuskan untuk kembali menulis. Tulisan yang saya buat sangat simple. Hanya menuliskan apa yang ada di kepala dan hati saya. Tentunya tentang gundah gulana yang saya rasakan selama pandemi. Saya yakin teman-teman juga dapat menulis apa yang dirasakan selama di rumah. Tidak perlu berdalih malas menulis dengan alasan tidak memiliki skill dalam menulis. Mudah, kok. Hanya menguraikan tentang pikiran yang berkecamuk melalui tulisan. Menulis merupakan cara yang saya anggap sebagai terapi untuk menenangkan perasaan dan pikiran. Lewat menulis saya lebih dapat memilah mana hal-hal yang perlu dipikirkan dan mana yang tidak. Walaupun tidak semua orang dapat menjadikan menulis sebagai cara untuk menenangkan pikiran, tapi tidak ada salahnya untuk teman-teman mencoba.

Selain menulis, saya juga belajar untuk bercocok tanam. Alasan tertarik untuk bercocok tanam karena mengikuti trend yang sedang ramai di sosial media dan berusaha untuk sedikit lebih produktif selama pandemi. Kegiatan yang terkesan “ikut-ikutan” saya pikir hanya berujung dengan kebosanan, tapi ternyata tidak. Dari bercocok tanam banyak pelajaran yang dapat saya temukan. Dari melatih kesabaran ekstra serta belajar untuk mengatur waktu: kapan harus menyiram tanaman tersebut dan kapan mengganti pupuk serta kapan memberi pestisida?

Kegiatan baru yang saya lakukan selama di rumah tak ayal membuat saya rindu berkumpul dengan teman-teman. Tak ada perencanaan untuk bertemu melainkan hanya dapat berkomunikasi melalui aplikasi chatting saja. Waktu yang ada dengan teman-teman saya manfaatkan dengan membuat podcast. Podcast mirip dengan radio namun podcast merupakan siaran yang tidak memerlukan aliran dan hanya berupa audio saja. Konsep podcast yang saya buat ialah memberi ruang untuk teman-teman menceritakan pengalamannya yang dapat bermanfaat bagi para pendengar. Melalui podcast, saya belajar untuk mendengarkan berbagai cerita dan perspektif dari banyak orang. Melalui mengobrol bersama teman-teman melalui podcast walaupun tidak bertemu langsung, rasa rindu saya akhirnya sedikit terobati.

Dari banyak kegiatan yang dilakukan dan perubahan-perubahan yang dialami membuat saya lebih mengetahui apa yang tidak diketahui sebelumnya. Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari kebiasaan atau kegiatan baru yang dilakukan. Ternyata kita hanya perlu menyadari bahwa selama pandemi ini kita dapat melawan batas-batas yang kita buat dalam diri kita sendiri. Produktif dan aktif selama pandemi menurut saya tidak hanya sebatas kegiatan atau kebiasaan baru apa yang dilakukan, namun produktif dan aktif ialah kita dapat mengeksplor potensi apa yang terdapat di dalam diri kita dan ada keinginan untuk melakukan hal tersebut.

Komentar

Postingan Populer